Kala yang mulai menjadi sejarah...
Dari memory yang masih sempurna.
Semua tentang dirimu...
Tentang terjemahan senyummu di mataku.
Sejarah... yang tak tahu kapan usangnya.
Saat ini...
Di mana sejarah itu masih sempurna terjaga.
Sejarah yang hanya memperlihatkan ragamu...
Cuma dalam jiwaku.
Ada seribu, mungkin lebih, tak berbingkai, dan tanpa kaca.
Hanya saja dirimu tak ada di sini,
Bayangmu membelah diri dengan begitu pesat,
Membuatku terkadang menjerit saat sendiri.
Entah karena rasa pedih di hati yang tak mampu menampung jumlah itu,
Atau karena telingaku tengah dihantui merdumu,
Ataupun mungkin karena gambar terbingkaimu sedang tak sendiri.
Tak bermaksud ku mengharapkan nyatamu.
Hanya saja sempatkah dirimu untuk sedikit saja mengerti aku?
Jika masih tersempatkan...
Kita baca kembali sejarah itu!
Tak kesendirianmu membuat sejarahku itu suram,
Gelap... hampa... dan menakutkan.
Kita bandingkan dengan yang sekarang!
Di mana udaraku dipenuhi hantumu,
Juga alam yang terus meniru suaramu.
Sepertinya sejarah itu masih bagus.
Dan bisakah kau bayangkan...
Ketika saat ini menjadi sejarahku lagi?
Memikirkan itu membuatku menjawab:
Sesungguhnya masa depanku tanpamu...
Jauh lebih mengerikan.
inspirasi oleh: "Twickyw, the writer of VAL"
